London, Blossom Burton, gadis termuda yang mengalami stroke berhasil menentang vonis dokter yang mengatakan dirinya hanya bisa menggunakan kursi roda seumur hidupnya. Dokter mengklaim gadis yang baru berumur 2 tahun itu memiliki otak seorang yang berumur 80 tahun. Tapi Blossom ternyata bisa melangkahkan kaki pertamanya.
Stroke yang dialami Blossom terjadi setelah ia mendapat infeksi cacar dari ayam yang menyebabkan pembuluh arterinya melemah. Blossom terjatuh pertama kali di rumahnya beberapa jam setelah mengeluh pusing dan sakit kepala.
"Blossom terus menangis dan tidak mau makan, jadi kami hanya menaruhnya di sofa dan mengawasinya. Awalnya kami berpikir ia terkena flu biasa," ujar sang ibu, Helen (35 tahun) seperti dilansir Dailymail, Selasa (24/11/2009).
Tapi ketika Blossom mencoba bangun dan berdiri dari sofa, ia langsung terjatuh dan tidak bisa berdiri. "Tubuh bagian kirinya menjadi sangat berat dan terkulai," tuutr Helen.
Helen dan suaminya Richard (37 tahun) akhirnya membawa Blossom ke fisioterapi dan juga rumah sakit untuk melakukan CT scan. Hasil CT scan menunjukkan kemungkinan ada virus yang menyerangnya, tapi hasil MRI justru menunjukkan adanya gejala stroke.
"Kami tidak percaya apa yang dibilang dokter. Tidak mungkin anak umur 2 tahun terkena stroke," ujar Helen.
Namun ketidakpercayaan orangtua Blossom tidak mengubah apa-apa. Blossom memang terdeteksi terkena stroke, bahkan dokter mengatakan bahwa otak Blossom sama dengan otak orang lanjut usia yang berumur 80 tahun.
Blossom tidak bisa berdiri dan hanya diberi yogurt karena tenggorokannya tidak bisa menelan makanan padat. Seminggu setelah diberi tahu dokter bahwa Blossom tidak akan pernah bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda seumur hidupnya, secara ajaib Blossom melakukan suatu gerakan kecil.
"Ia bisa menggerakkan tangan kirinya. Tidak banyak memang, tapi saya yakin ia bisa lebih baik lagi," ujar Helen. Helen dan Richard yakin dengan pengobatan fisioterapi intensif dan latihan menggunakan alat bantu zimmer frame miniatur, Blossom bisa berjalan lagi.
Setelah beberapa bulan terapi, Blossom akhirnya berhasil melangkahkan kaki pertamanya. Meski belum bisa berjalan sempurna, tapi dengan operasi kemungkinan ia bisa berjalan normal lagi. Akibat strokenya itu, lengan dan kaki kiri Blossom menjadi 1 cm lebih pendek dari bagian kanannya.
Untuk memulihkan anaknya kembali, Helen dan Richard menempuh berbagai cara. Mulai dari mendatangi fisioterapi selama 6 jam dalam sehari, mengajaknya berenang 30 menit setiap harinya, mengumpulkan uang untuk membeli mesin ultrasound yang bisa memberikan stimulasi nadi dan otot hingga melakukan metode kontroversial, yaitu menyuntikkan botox ke dalam otot Blossom.
Dr Shakti Agrawal, seorang dokter neurolog dari Birmingham Childrens Hospital yang merawat Blossom mengatakan sangat jarang stroke yang disebabkan oleh infeksi cacar ayam. "Kami belum pernah menemukan kasus stroke yang disebabkan oleh infeksi cacar ayam. Tapi melihat proses pemulihan Blossom, itu sangat luar biasa, ujar Agrawal.
Alasan Blossom bisa pulih dengan cepat menurut Agrawal adalah faktor usia yang masih muda yang membuat otaknya bisa memperbaiki sendiri, meski kondisi otaknya sudah sangat rusak seperti orang berumur 80 tahun.
Kini, Blossom masih melakukan terapi namun sudah tidak perlu lagi dirawat intensif di rumah sakit dan bisa berkumpul dengan orangtuanya lagi. "Saya yakin, suatu saat ia bisa sembuh total," ujar Helen.
Stroke yang dialami Blossom terjadi setelah ia mendapat infeksi cacar dari ayam yang menyebabkan pembuluh arterinya melemah. Blossom terjatuh pertama kali di rumahnya beberapa jam setelah mengeluh pusing dan sakit kepala.
"Blossom terus menangis dan tidak mau makan, jadi kami hanya menaruhnya di sofa dan mengawasinya. Awalnya kami berpikir ia terkena flu biasa," ujar sang ibu, Helen (35 tahun) seperti dilansir Dailymail, Selasa (24/11/2009).
Tapi ketika Blossom mencoba bangun dan berdiri dari sofa, ia langsung terjatuh dan tidak bisa berdiri. "Tubuh bagian kirinya menjadi sangat berat dan terkulai," tuutr Helen.
Helen dan suaminya Richard (37 tahun) akhirnya membawa Blossom ke fisioterapi dan juga rumah sakit untuk melakukan CT scan. Hasil CT scan menunjukkan kemungkinan ada virus yang menyerangnya, tapi hasil MRI justru menunjukkan adanya gejala stroke.
"Kami tidak percaya apa yang dibilang dokter. Tidak mungkin anak umur 2 tahun terkena stroke," ujar Helen.
Namun ketidakpercayaan orangtua Blossom tidak mengubah apa-apa. Blossom memang terdeteksi terkena stroke, bahkan dokter mengatakan bahwa otak Blossom sama dengan otak orang lanjut usia yang berumur 80 tahun.
Blossom tidak bisa berdiri dan hanya diberi yogurt karena tenggorokannya tidak bisa menelan makanan padat. Seminggu setelah diberi tahu dokter bahwa Blossom tidak akan pernah bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda seumur hidupnya, secara ajaib Blossom melakukan suatu gerakan kecil.
"Ia bisa menggerakkan tangan kirinya. Tidak banyak memang, tapi saya yakin ia bisa lebih baik lagi," ujar Helen. Helen dan Richard yakin dengan pengobatan fisioterapi intensif dan latihan menggunakan alat bantu zimmer frame miniatur, Blossom bisa berjalan lagi.
Setelah beberapa bulan terapi, Blossom akhirnya berhasil melangkahkan kaki pertamanya. Meski belum bisa berjalan sempurna, tapi dengan operasi kemungkinan ia bisa berjalan normal lagi. Akibat strokenya itu, lengan dan kaki kiri Blossom menjadi 1 cm lebih pendek dari bagian kanannya.
Untuk memulihkan anaknya kembali, Helen dan Richard menempuh berbagai cara. Mulai dari mendatangi fisioterapi selama 6 jam dalam sehari, mengajaknya berenang 30 menit setiap harinya, mengumpulkan uang untuk membeli mesin ultrasound yang bisa memberikan stimulasi nadi dan otot hingga melakukan metode kontroversial, yaitu menyuntikkan botox ke dalam otot Blossom.
Dr Shakti Agrawal, seorang dokter neurolog dari Birmingham Childrens Hospital yang merawat Blossom mengatakan sangat jarang stroke yang disebabkan oleh infeksi cacar ayam. "Kami belum pernah menemukan kasus stroke yang disebabkan oleh infeksi cacar ayam. Tapi melihat proses pemulihan Blossom, itu sangat luar biasa, ujar Agrawal.
Alasan Blossom bisa pulih dengan cepat menurut Agrawal adalah faktor usia yang masih muda yang membuat otaknya bisa memperbaiki sendiri, meski kondisi otaknya sudah sangat rusak seperti orang berumur 80 tahun.
Kini, Blossom masih melakukan terapi namun sudah tidak perlu lagi dirawat intensif di rumah sakit dan bisa berkumpul dengan orangtuanya lagi. "Saya yakin, suatu saat ia bisa sembuh total," ujar Helen.
0 komentar:
Posting Komentar